Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2022

20

Bagiku, tanggal 20-an itu istimewa. Di tanggal 20, aku lahir. Di sekitaran tanggal itu pula kamu melihatku menangis, pertama kalinya. Ada bagian diri yang terpanggil. Di tanggal itu, dalam semangkuk bubur di pagi hari, kau berkisah. Tentang perjalanan, tentang perasaan terpisah. Bagaimana aku bertemu dengan orang-orang baru, indah. Rasanya ingin menambah satu mangkuk bubur yang menghangatkan tubuh. Kamu menyanyikan satu lagu di atas motor. Lagu yang tidak kuketahui, tapi akrab dengan telinga. Di sekitaran tanggal itu kita bernyanyi bersama, dengan sebotol minuman--yang meski tak enak, rasanya tetap membekas di lidah. Di penghujung tanggal 20 kita mengucap perpisahan. Meski tak kurang sebulan setelahnya, kita tetap berjumpa. Menceritakan keresahan hati. Membuatku ingin memeluk, barang menenangkan. Dan siapa sangka, di tanggal 20, jadi saksi terakhir kita juga.

Untuk Jiwa yang Datang dan Bimbang

Awalnya datang ketika matahari meninggi. Membangkitkan diri yang terpendam bertahun-tahun. Membawa kembali jiwa yang berkelana. Bincang sejiwa memecah hujan dan malam. Mata memanas, hati katarsis. Menit, jam, hari terlampau singkat. Masih ada yang membekas dalam diri; kecewa, rampang. Entah. Nyatanya, kita belum usai dengan diri. Hari demi hari akan datang. Berharap semua dapat selesai. Hingga bab baru dapat dimulai. Malam itu hujan turun. Ada bara yang tersisa, ketika perapian hampir padam. Ditiup, semakin menyala. Batang rokok hampir menjadi puntung. Abunya jatuh bersama dengan tangis dan senyum. Pada hisapan terakhir, harapan berbisik; "semoga segera berdamai dan kita bisa kembali menyatu dengan jiwa". --- 27 Oktober 2021, satu hari setelah kita berbincang hangat dan membiarkan sedih mengisi percakapan dan chat sejak malam sebelumnya, membiarkan batang rokok kita habis . Hari itu saya terpukul, tapi nyatanya ia tetap hadir. Setidaknya sampai beberapa saat setelahnya. Saat-