Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Di Antara Waktu dan Ruang

Beberapa saat lalu saya pergi ke sebuah pameran arsitektur di kawasan Kota Tua Jakarta bersama seorang teman. Sebenarnya saya sendiri tidak begitu tertarik dengan dunia arsitektur, tapi apa salahnya mencoba kan ? Hitung-hitung dapat pengetahuan baru dan bisa main hehe. Pameran terdiri dari dua lantai. Di lantai kedua, ada karya-karya interaktif yang dapat dimainkan oleh pengunjung. Saya mencoba beberapa permainan yang akhirnya membuat saya bertanya. *** Jika kamu dapat pertanyaan "apa itu ruang?" apa yang akan kamu jawab? Saya pernah bertanya ke beberapa orang tentang hal ini, dan sebagian orang menjawab "ya yang ada dalam bangunan." Berbeda kalau jawaban kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tentu jawabannya adalah  1  sela-sela antara dua (deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang (di bawah kolong rumah) ;   2   Fis  rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang;  3   Fis  rongga yang tidak berbatas, tempat segala yang ada.  Saya

Cerita Tentang Seorang Manusia dan Gunung

Tiga hari kebersamaan kita selalu berarti Beban yang kutanggung tak seberapa jika ku bandingkan dengan indahnya diri mu Di tiap sela nafasku aku terdiam Meresapi keindahan yang tersaji -- Indah mu  membuatku egois Aku egois, tidak mengizinkan keindahan mu  dinikmati orang lain Padahal  kamu  sengaja membagi keindahan mu  pada yang lain Aku  pun  tertunduk menyesal -- Gunung , bisakah  kau  kembali seperti dulu? Menyajikan keindahan yang tetap sama seperti saat kita pertama bertemu? Maukah  kamu  tetap berada disana dan tetap berbagi bersamaku yang tetap disini? Karena aku tahu indah mu  sulit untuk dijangkau Untukmu, gunungku, yang akan tetap kunikmati keindahannya meski hanya dari "jauh" Sekretariat Mapala UI Kamis, 16 April 2015, 1:59
malam itu penuh bintang mataku bertemu dengan matanya di bawah sinar bulan aku pun terdiam kelu - saat itu aku sadar bahwa tak mungkin lari mengelak lagi lelah aku dibuatnya aku pun menerima kenyataan - pagi itu aku berjalan menapaki tanah basah sambil menatap langit kelabu yang baru saja meneteskan tangisnya hari ini telah datang berharap dirinya menuturkan ratusan kata - satu langkah lagi ia pun berlalu bagiku melihatnya bagaikan anugrah menggapainya bagaikan imaji - malam ini kembali penuh bintang aku kembali mencari mata yang tak kunjung ku temukan sayang, mataku tak kunjung bertemu lagi dengannya sama seperti hati dan akal yang tak pernah bersinergi - satu lagi hampir pergi meninggalkan ku di tepi canduku tak dapat dipungkiri dari pemilik rindu yang merasa sepi Depok, 30 Desember 2014 teruntuk kamu yang merasa