Awalnya datang ketika matahari meninggi.
Membangkitkan diri yang terpendam bertahun-tahun.Membawa kembali jiwa yang berkelana.
Bincang sejiwa memecah hujan dan malam.
Mata memanas, hati katarsis.
Menit, jam, hari terlampau singkat.
Masih ada yang membekas dalam diri;
kecewa, rampang. Entah.
Nyatanya, kita belum usai dengan diri.
Hari demi hari akan datang.
Berharap semua dapat selesai.
Hingga bab baru dapat dimulai.
Malam itu hujan turun.
Ada bara yang tersisa, ketika perapian hampir padam.
Ditiup, semakin menyala.
Batang rokok hampir menjadi puntung.
Abunya jatuh bersama dengan tangis dan senyum.
Pada hisapan terakhir, harapan berbisik;
"semoga segera berdamai dan kita bisa kembali menyatu dengan jiwa".
---
27 Oktober 2021, satu hari setelah kita berbincang hangat dan membiarkan sedih mengisi percakapan dan chat sejak malam sebelumnya, membiarkan batang rokok kita habis. Hari itu saya terpukul, tapi nyatanya ia tetap hadir. Setidaknya sampai beberapa saat setelahnya. Saat-saat kita seperti bermain layangan, menarik dan mengulur.
Comments
Post a Comment