Mengerti bukan berarti paham.
Tahu itu, terkadang ambigu.
Tidak selamanya bermakna.
Dan terkadang menyakitkan.
Adakalanya sebuah kisah dapat terjawab oleh waktu.
Adakalanya sebuah kisah dapat terjawab oleh waktu.
Namun seringkali tidak.
Apa yang sebenarnya sungguh ingin ditulis, bisa jadi bukan apa yang diinginkan.
Apa yang diinginkan, bisa jadi tidak dibutuhkannya.
Harapan.
Apa yang diinginkan, bisa jadi tidak dibutuhkannya.
Harapan.
Apakah itu satu-satunya cahaya?
Ataukah ada yang lain?
Kegelapan.
Kegelapan.
Mengapa dia ada?
Untuk memberi pelajaran?
Atau hanya menjerumuskan?
Semua yang hidup, akan menemui batasnya.
Semua yang hidup, akan menemui batasnya.
Namun apakah batas hanya ada di akhir kehidupan?
Seperti apa bentuknya?
Menyenangkankah?
Atau mungkin lebih buruk dari kehidupan?
Memiliki sisi gelap dan sisi terang yang berjalan beriringan.
Memiliki sisi gelap dan sisi terang yang berjalan beriringan.
Sungguh menyusahkan.
Terlebih bila itu tidak diharapkan.
Karena apa yang diperbuat tidak lagi dapat dikendalikan.
Ketika tidak ada lagi yang dapat dilakukan.
Dan ketika tidak ada lagi yang mengerti.
Sekelebat datang menghampiri. Mengusap kening, mengelap peluh. Memeluk.
Ketika tidak ada lagi yang dapat dilakukan.
Dan ketika tidak ada lagi yang mengerti.
Sekelebat datang menghampiri. Mengusap kening, mengelap peluh. Memeluk.
Masihkah ada sinar?
Masih. Jawabnya.
Untuk setiap yang masih berusaha.
Masih. Jawabnya.
Untuk setiap yang masih berusaha.
Masih ingin menciptakan cahaya.
Dan masih percaya. Selalu ada.
Semoga saja. Masih bisa.
Semoga saja. Masih bisa.
--------------------------------
Aku masih percaya dengan semua yang kamu katakan.
Aku masih percaya kalau KITA bisa mewujudkan itu.
Aku masih percaya dengan keajaiban itu.
Naif ya kedengarannya. Memang aku seorang yang naif.
Memang aku seorang pemimpi.
Aku tau kamu tidak selalu percaya dengan mimpi.
Bahkan aku tau ada sebagian dari kamu yang ingin membuang mimpi.
Manusia tidak bisa hidup tanpa mimpi.
Aku percaya itu.
Dan aku juga hampir percaya kalau kamulah mimpiku yang menjadi nyata.
Hingga akhirnya semua itu terjadi.
Realita.
Memisahkanku dengan mimpi-mimpi yang telah kurancang sedemikian rupa.
Comments
Post a Comment